10 Keelokan di Purworejo yang Layak Membuatnya Digelari Permata Pariwisata Tanah Jawa

No Comments


Kamu yang terbiasa bolak-balik Jakarta–Jogja lewat jalur selatan Jawa Tengah pasti gak asing lagi dengan nama Purworejo. Kabupaten yang berada di antara Kebumen dan Kulon Progo ini memang sering disinggahi oleh mereka yang melalui jalur selatan. Purworejo juga menjadi tanah kelahiran bagi beberapa tokoh nasional, seperti Pahlawan Revolusi Ahmad Yani dan Sarwo Edhie Wibowo, mertua mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yaitu Sarwo Edhie Wibowo .



Di balik tenangnya kota Purworejo yang oleh orang-orang tuanya disebut sebagai Kota Pensiunan ini, terdapat keelokan tersembunyi yang tentunya menggoda untuk disinggahi. Apa aja sih potensi pariwisata yang dimiliki Kota Pramuka ini? Yuk, kita telusuri sama-sama!


1. Purworejo punya beberapa pantai yang tak kalah cantiknya dengan Bali. Misalnya Pantai Jatimalang, destinasi favorit penduduk lokal

 

Pantai Jatimalang saat senja via aminuddinn83.wordpress.com
Berbeda dengan pantai-pantai yang ada di Pacitan atau Gunung Kidul — yang umumnya berpasir putih serta tersekat-sekat oleh perbukitan — pantai Purworejo biasanya panjang, luas, dan memiliki pasir berwarna hitam atau cokelat, seperti halnya pantai-pantai di daerah Bantul maupun Kulonprogo. Salah satu pantai di Purworejo yang paling terkenal adalah pantai Jatimalang.

Pantai ini gak begitu jauh, cuma 18 km dari pusat kota, bisa ditempuh dengan angkot pula! Selain merasakan deburan ombak besar khas pantai selatan, kamu juga akan dimanjakan dengan beragam fasilitas bagi wisatawan.

Takut bermain air laut? Ada kolam renang air tawar di pinggir pantai yang terbuat dari terpal warna-warni. Kamu juga bisa mencoba mengendarai ATV menyusuri pantai. Pun tak perlu repot-repot mencari toilet maupun penginapan karena semua itu sudah tersedia di sini. Kalau lapar, aneka kuliner dari ikan segar tangkapan nelayan siap memanjakan lidahmu.


2. Nikmati nuansa pantai yang masih asri dan alami di Pantai Ketawang

Pantai Ketawang yang sunyi via adventrave.blogspot.com
Kalau kamu ingin menikmati pantai yang masih asri dan alami di Purworejo, datang aja ke Pantai Ketawang yang ada di Desa Ketawang, Kecamatan Grabag. Dengan menempuh perjalanan sejauh 22 km dari pusat kota, kamu sudah bisa menikmati pantai yang masih jarang dikunjungi ini. Kalau beruntung, kamu bisa menyaksikan warga setempat yang memacu kudanya di sini.

3. Pesona ornamen indah di dinding perut bumi bisa kamu saksikan di Goa Seplawan

Goa Seplawan via www.nakarasido.com
Purworejo juga memiliki goa alami yang menjadi salah satu daya tarik wisatanya. Namanya Goa Seplawan. Goa ini terletak di Desa Donorejo, Kecamatan Kaligesing, sekitar 20 km dari pusat kota; kalau kamu melewati jalan raya Purworejo–Jogja, papan penunjuk jalan ke goa ini pasti kelihatan.

Di goa sepanjang kurang lebih 700 meter dan lebar sekitar 15 meter ini, kamu bisa menjelajah sekalian mengamati indahnya berbagai ornamen alami yang ada di dinding goa. Di luar goa, suasana hutan pinus yang sejuk dan asri di lereng pegunungan Menoreh bakal bikin kamu betah berada di kawasan ini. Apalagi, tak jauh dari sini terdapat sentra durian serta kambing peranakan etawa khas Purworejo.

4. Buat kamu yang mencari panorama air terjun, ada Curug Silangit yang siap menjamumu dengan keelokannya


Curug Silangit via fajarbeve07.blogspot.com
Tak hanya pantai dan goa, Purworejo juga menyimpan sejumlah air terjun dengan panorama yang menawan. Salah satunya adalah curug Silangit yang terletak di Desa Somongari, Kecamatan Kaligesing. Air terjun ini memiliki ketinggian 50 meter yang terbagi ke dalam tiga tingkatan. Tingkatan pertama tingginya 30 meter, sementara dua tingkatan terakhir masing-masing setinggi 10 meter.

Di dasar air terjun, terdapat kedung atau kolam yang airnya sangat dalam. Kalau kamu gak bisa berenang, lebih baik berhati-hati dan tetaplah berada di tepian. Untuk menuju ke curug ini, aksesnya cukup mudah kok. Kamu bisa menaiki kendaraan pribadi maupun angkutan umum.

5. Ada pula Curug Muncar, air terjun tersembunyi yang punya potensi luar biasa


Curug Muncar via spadepicnic.wordpress.com
Sebuah air terjun yang luar biasa indah dan belum terjamah tangan-tangan manusia menanti untuk kamu sambangi di desa Kaliwungu, kecamatan Bruno, sekitar 45 menit dari pusat kota. Di ketinggian 900 meter dari permukaan laut, suasana yang sejuk dan hijau akan menyergapmu. Di sinilah kamu bisa menemukan Curug Muncar yang tingginya mencapai 40 meter ini.

Untuk mencapai curug ini, kamu mesti trekking selama kurang lebih 30 menit. Tapi, sepanjang jalur trekking kamu akan disuguhi dengan kesejukan dan panorama perbukitan yang menawan. Penasaran?

6. Indahnya panorama kota Purworejo dari ketinggian bisa kamu nikmati dari puncak bukit Geger Menjangan


Lanskap kota Purworejo dari puncak Geger Menjangan via goer-ars.blogspot.com
Nah, kalau kamu menginginkan keindahan puncak bukit dengan panorama lanskap kota Purworejo di bawah kakimu, kamu bisa menemukannya di puncak bukit Geger Menjangan. Bukit ini berada tak jauh dari pusat kota, tepatnya berada di dekat kolam renang Artha Tirta.
Untuk sampai ke puncak, kamu mesti menapaki ratusan anak tangga terlebih dulu. Sesampainya di atas kamu akan menemukan sebuah pendopo yang berfungsi sebagai gardu pandang. Setelah bersusah payah, nikmatilah panorama lanskap kota Purworejo yang terhampar di depan mata kamu.

7. Hutan wisata Kusumo Asri: pesona wanawisata yang dimiliki Purworejo layak untuk dinikmati


Hutan wisata Kusumo Asri via desapaitankecamatankemiri.blogspot.com
Jika kamu ingin menikmati wisata hutan di Purworejo, hutan wisata Kusumo Asri adalah tempat yang pas untuk kamu tuju. Selain hutan pinus yang menarik untuk disusuri, kawasan ini juga ditunjang dengan beragam fasilitas, seperti bumi perkemahan, serta wahana outbound. Kawasan ini juga mempunyai kebun binatang mini yang pastinya bisa memikat hati anak-anak yang berkunjung kemari. Agar bisa menikmati keindahan kawasan ini, langsung aja deh datang ke Desa Mayungsari, Kecamatan Bener.

8. Selain alam yang mempesona, Purworejo juga memiliki objek wisata sejarah yang gak kalah menarik. Datang saja ke Museum Tosan Aji di pusat kota

Koleksi Museum Tosan Aji via mumiro29.blogspot.com
Tertarik dengan peninggalan sejarah berupa benda-benda pusaka? Sambangi Museum Tosan Aji yang terletak di selatan alun-alun Purworejo ini. Museum ini disebut juga sebagai Museum Pusaka karena sebagian besar koleksinya berupa Tosan Aji, yaitu senjata-senjata pusaka yang bersejarah yang dianggap memiliki kekuatan gaib. Ada lebih dari seribu bilah senjata pusaka yang dipamerkan, mulai dari keris, pedang, tombak, maupun senjata lainnya.

Tak hanya itu, museum ini juga memamerkan koleksi berbagai benda cagar budaya yang ditemukan di wilayah Purworejo, seperti gamelan, prasasti, arca, sampai fosil. Yang jelas, museum ini menawarkan pengalaman unik yang mungkin gak kamu dapat di tempat lain.

9. Pernah bertanya-tanya bedug terbesar di dunia ada di mana? Jawabannya: di Purworejo!


Bedug Pendowo, terbesar di dunia via burhanuddinojo.blogspot.com
Alun-alun Purworejo yang menjadi ruang publik warganya ini konon adalah yang terluas di pulau Jawa, dengan luas mencapai 6 hektar. Di kawasan inilah kegiatan pemerintahan dan keagamaan berlangsung. Dari Museum Tosan Aji, kamu bisa berjalan kaki ke utara menuju Masjid Agung Purworejo atau Masjid Darul Muttaqien untuk melihat sebuah bedug istimewa yang diklaim sebagai yang terbesar di dunia.

Bedug Kyai bagelen atau yang dikenal dengan Bedug Bagelen ini memang bedug terbesar yang dibuat tahun 1834 dengan cara melubangi kayu jati utuh, jadi bukan dari kayu yagn disambung. Kebayang gak pohonnya sebesar apa? Konon, kayu jati yang digunakan untuk membuat bedug ini adalah pohon berusia ratusan tahun yang dikeramatkan. Wuihh.

10. Mumpung di Purworejo, tentu belum lengkap kalau kamu belum menyaksikan kesenian Tari Dolalak yang luwes dan unik

 


Tari Dolalak via ragamberitaku.blogspot.com
Bila mampir ke Purworejo, jangan lewatkan untuk menonton tari kesenian khas Purworejo yang bernama Tari Dolalak. Tari Dolalak sendiri merupakan kesenian yang ada sejak zaman Belanda. Nama “dolalak” sendiri berasal dari not do dan la, karena dulunya tarian ini menggunakan alat musik yang hanya memiliki dua nada.

Tari Dolalak terkenal dengan kostumnya yang unik, yaitu kostum yang bentuknya berasal dari seragam serdadu Belanda, lengkap dengan topi pet, celana pendek, serta kaus kaki. Penari juga kerap menggunakan kacamata hitam, terutama pada kondisi trance di mana penari bisa menari hingga berjam-jam tanpa henti. Tarian ini biasanya ditampilkan pada perhelatan lokal maupun event nasional di Purworejo.

Ternyata Purworejo punya sisi pariwisata yang menarik, ‘kan? Boleh tuh kalau kamu berniat menjadikannya destinasi liburanmu selanjutnya.

Jika anda mampir ke Purworejo jangan lupa abadikan momen yang menarik ya guys :)
Ini ada Rekomendasi Produk buat kamu :
NIKON D7200 Kit VR - Black

NIKON COOLPIX S7000 - Black


Sumber: http://www.hipwee.com

Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.